Tinta Sanguinis

"A Black Notch In A White Paper"

Tinta Sanguinis is a title that I built themselves a glimpse of my mind, about a preference for a written, which apart from a word into a sentence that I gave the breath through the right brain with a glimmer of imagination. but my real name is Arrie Afrian.

10.09.2010

Hijau Mendominasi Coklat Menghampiri Hitam

Membuka dengan kursi tua , Membuangnya ketika sudah tidak terpakai
Meneriakan segala pembenaran siam di balik sebuah misi tanpa henti

Dinding pun mulai berbeda warna menjadi warna yang lain , dan  Siam tak lagi menyentuh

Sosok hangat berubah dingin merotasi berputar mesin pembunuh
Fase kejam menyentuh secercah namun tidak menyeluruh

Kebencian mulai berlari melewati detik berkali-kali , kesempurnaan cuma mimpi pada lidah dusta , menyadari bahwa ini sebelumnya tertumpah dari mulut takdir sebuah ludah kesialan di awal pemberhentian

Hijau berganti coklat dan semakin kering menghampiri hitam , seraya menjauh , dingin , dan sangat keras
Sang awam yang bodoh mengecam runtuhan itu akan membuka mata sadar yang mulai kosong

Pagar selisih mulai mengancam tanpa henti dan semakin menyempitkan ruang
tercampur aduk baik dengan kebengisan disana
sehingga beberapa ucapan di telinga yg polos lemah menulusuri

Berdiri semakin tegak , kepala menengadah ,
di atas batu yg semakin menyatu dengan senyum picik dan semakin besar , besar sampai angkuh

Disaat sebuah kebaikkan mulai menghampiri , kejenuhan tidak dapat membedakan kejahatan adalah sebuah kebaikan untuk pembenaran sebuah pemikiran

lalu norma norma itu mulai bunuh diri satu persatu