Membuka dengan kursi tua , Membuangnya ketika sudah tidak terpakai
Meneriakan segala pembenaran siam di balik sebuah misi tanpa henti
Dinding pun mulai berbeda warna menjadi warna yang lain , dan Siam tak lagi menyentuh
Sosok hangat berubah dingin merotasi berputar mesin pembunuh
Fase kejam menyentuh secercah namun tidak menyeluruh
Kebencian mulai berlari melewati detik berkali-kali , kesempurnaan cuma mimpi pada lidah dusta , menyadari bahwa ini sebelumnya tertumpah dari mulut takdir sebuah ludah kesialan di awal pemberhentian
Hijau berganti coklat dan semakin kering menghampiri hitam , seraya menjauh , dingin , dan sangat keras
Sang awam yang bodoh mengecam runtuhan itu akan membuka mata sadar yang mulai kosong
Pagar selisih mulai mengancam tanpa henti dan semakin menyempitkan ruang
tercampur aduk baik dengan kebengisan disana
sehingga beberapa ucapan di telinga yg polos lemah menulusuri
Berdiri semakin tegak , kepala menengadah ,
di atas batu yg semakin menyatu dengan senyum picik dan semakin besar , besar sampai angkuh
Disaat sebuah kebaikkan mulai menghampiri , kejenuhan tidak dapat membedakan kejahatan adalah sebuah kebaikan untuk pembenaran sebuah pemikiran
lalu norma norma itu mulai bunuh diri satu persatu