Tinta Sanguinis

"A Black Notch In A White Paper"

Tinta Sanguinis is a title that I built themselves a glimpse of my mind, about a preference for a written, which apart from a word into a sentence that I gave the breath through the right brain with a glimmer of imagination. but my real name is Arrie Afrian.

7.02.2012

Goodbye "Rizky Herrimon Pillie"

Maker of songs, best guitar player ever with me,
with my band called BLAME TO WEAKNESS

brother figure who always accompany the weakness in the face of something that is heavy

figure who is always cheerful
someone who always makes me laugh every time
Last Joke, and Last moment with RIZKY HERIMON PILLIE in My Twitter

and very surprising ...!!!!!!!!!!!!!
you left me and the band forever
..................................................................................................
"Loud That Inside Out" GIGS , Swimming Pool Tasbih 2, Medan  2007
with BLAME TO WEAKNESS


You close my eyes more closely to a very passionate desire evoke the band's back

I remember we stood together without the support of others
We always accept even insult others that we make positive things for us too

and finally we change the concept, learn to not lie to myself with an outstanding work

I met many old people there, I was discussing this and I now understand

none of the most beautiful thing for us, though not like it used to be

You taught me strong for this
You taught me to never give up on things that are not possible anymore

all about comfort
all about freedom
all about the changes
all about the future better than yesterday.


I will always miss
and miss it when it comes
I would hurry to pray


farewell, my brother
smile and curly hair, and I play guitar will always be remembered until I catch up with you.

we would be happy there, we would have peace there
we would laugh together again, we would be playing together again.

I believe, I believe, that's where it's eternity.

REST IN PEACE
RIZKY HERRIMON PILLIE
BLAME TO WEAKNESS SIGN 2007 - 2009
BORN 31 MARET 1986
DIE 30 JUNI 2012



5.30.2012

Tattoo Dan Sholat


Assalamu’alaikum wr. wb.
Pak ustadz yang baik, saya ingin menanyakan apakah ibadah tidak akan diterima apabila di tubuh kita ada tatto? Adakah hadist atau dalil al-Quran yang menerangkan tentang pembuatan tatto? Lalu bagaimana jika sudah terlanjur ada tatto di tubuh saya?
Saya menyesal sekali membuat tatto ini karena tidak ada manfaatnya sama sekali dan saya sangat menyesal karena telah terjerumus ke lembah hitam. Terima kasih atas penjelasan dari pak ustadz.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Jawaban
Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang haram dari tato adalah membuatnya. Sedangkan anggapan bahwa orang yang punya tato tidak diterima ibadahnya lantaran tato itu menutupi kulit dari terkena air wudhu’, sebenarnya tidak demikian.
Sebab kalau kita cermati yang terjadi pada tato, tidak ada lapisan yang menghalangi kulit dari terkena basah air. Sebab tinta tato itu bukan merupakan selaput yang menutup kulit, melainkan tinta yang masuk ke dalam bagian dalam kulit. Sehingga tidak terjadi proses pelapisan atau penutupan kulit dari terkena air wudhu. Termasuk juga air untuk mandi janabah.
Namun yang jadi masalah justru pada pembuatan tato itu. Membuat tato itu adalah perbuatan haram dan dilaknat oleh Rasulullah SAW seperti tersebut dalam hadisnya:
Rasulullah s.a.w. melaknat perempuan yang mentato dan minta ditato, dan yang mengikir gigi dan yang minta dikikir giginya. (HR At-Thabarani)
Tato yaitu memberi tanda pada muka dan kedua tangan dengan warna biru dalam bentuk ukiran. Sebagian orang-orang Arab, khususnya kaum perempuan, mentato sebagian besar badannya. Bahkan sementara pengikut pengikut agama membuatnya tato dalam bentuk persembahan dan lambang-lambang agama mereka, misalnya orang-orang Kristen melukis salib di tangan dan dada mereka.
Perbuatan-perbuatan yang rusak ini dilakukan dengan menyiksa dan menyakiti badan, yaitu dengan menusuk-nusukkan jarum pada badan orang yang ditato itu. Semua ini menyebabkan laknat, baik terhadap yang mentato ataupun orang yang minta ditato.
Jalan terbaik buat orang yang sudah terlanjur ditato adalah bertaubat kepada Allah SWT. Kalau masih mungkin dihilangkan gambar-gambar itu, upayakanlah sebisa mungkin. Tapi kalau mustahil, maka bersabarlah. Semoga Allah SWT menerima permohonan ampun dan taubat Anda. Yang penting hati anda telah kembali ke jalan Allah.
Dan jangan khawatir shalat anda tidak diterima hanya lantaran isu bahwa tato menghalangi air wudhu’. Insya Allah tato itu tidak menghalangi air wudhu’ dan bila anda berwudhu’ dengan memenuhi syarat dan rukunnya, hukumnya sah dan anda boleh melakukan shalat dengan wudhu’ itu.
Wallahu a`lam bish-shawab, wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ahmad Sarwat, Lc. (wi )

Trying To Find

http://www.facebook.com/tryingtofind
TRYING TO FIND
Hailing from MEDAN, TRYING TO FIND was formed at the end of 2001 by Eric Sitohang (vocal), by inviting some coveys of scene, Moses Hutapea (guitar), Yoseph Pohan (bass) and Riyandi Himawan (drum). Eric tried to bring a new breed for Medan scenes which were dominated by new-school and metalcore genres. By amalgamated ideas and perspectives with Moses, Yoseph and Riyandi; Eric defined Trying To Find as a band with fast-move old-school Hardcore style (3 chords styles). In early of 2002, Trying To Find performed their first 6 own songs; old school beat and razor-blade riffs with the lyrics which so close to circumstance of reality (no bullshit!).All music and lyrics were created by Eric and were assisted by personnel of Trying To Find. All existing songs have never been recorded till February 2008 (INDEPENDENT D.I.Y.). Trying To Find music were not familiar to many peoples except who always stood in the pit Trying To Find performances. There was no big shifted in Trying To Find music hitherto; only a few alteration in sound of guitar.Personal activities became the main reason why Trying To Find never took a time for recorded their own-song. In 2003, Riyandi moved to Bandung City and Yoseph did the same to Jogjakarta City. The vacant positions were replaced by Tadashi Umeda (bass) and Zero (drum). At the end of 2004, Tadashi also moved and became a Japan citizen. After returning from Jogjakarta, Yoseph took a part in this band again; replacing Tadashi in early 2008. Among 2001 - 2009 each personnel of Trying To Find also keep playing the sound in a lot of bands with various genres.In early of 2010, band members thought that Trying To Find need to extend and to re-arrange the music. Honestly, all the members felt boring after 9 years. Then Trying To Find recruited Richard Tambun (who is also guitarist of Foredoom - Death Metal) thus we got the fresh blood! Feel free to find the new sound and style of Trying To Find on the stage.
Unfortunately, on October 2010, our formed Guitarist, Moses Trafolta choose to out from the band after discussion about the future of this band. The main reason is to focus with his business. Anyway, He will always be part of us!

A lot of bands and peoples who come and go, who play music in diverse styles and genres, but Trying To Find is still existing in our scene as your friends and as your brothers.
Trying To Find have never changed! Whoever, Big Respect for all of you!

DOWNLOAD NOW!!! AN INDEPENDENT D.I.Y MEDAN INDONESIA HARDCORE/PUNK FULL ALBUM "TRYING TO FIND - RELEASE US!" 27-03-2012!http://www.ziddu.com/download/18981764/TryingToFind-ReleaseUs2012.rar.html 
IT'S LEGAL & FREE!!!
HORAS DARI MEDAN! ENJOY TRYING TO FIND OFFICIAL VIDEO "MORE THAN JUST A FRIEND".

"More Than Just A Friend" is the first video from the new TRYING TO FIND album "Release Us!", was released on March 27, 2012 on Sepak Terjang! Records. All of the footage was shot between May 2011 - May 2012 and including PA venues: Terminal Futsal "Medan Hardcore Fest 2012. 

MORE INFO:

ENJOY OUR NEW OFFICIAL VIDEO "MORE THAN JUST A FRIEND". CHEERS!


5.23.2012

Demolition Man


 Salam parallel dariku manusia yang hidup pada dimensi abad ke - 21. by: Tintasanguinis


Sebuah cerita fiksi yang luar biasa , menurutku ya sebuah cerita tentang masa depan bagaimana seseorang menerima kekuasaan modernisasi dimana segalanya serba mengejutkan.

Setelah dibekukan pada tahun 1996, karena kasus pembunuhan, Phoenix, penjahat paling kejam di kota los angeles pada saat itu ,phoenix kembali dibekukan.lalu di “cairkan” kembali oleh pemerintah rahasia, setelah memasuki akhir abad masa hukumannya di tahun 2035. Namun Phoenix kembali melakukan pembunuhan tersebut sampai tidak ada yang bisa menghentikan, kecuali Spartan..seorang polisi yang menangkap Phoenix pada masa lalu, yang telah dibekukan juga karena kesalahan yang tidak pernah ia lakukan.

Diawal saya kira film ini termasuk lama atau film lama yang membosankan , dengan gambar film era 1990,perlahan saya mengikuti alur cerita tersebut, namun tiba -tiba setelah 2035 semua kota, perilaku manusia disulap menjadi baru sehingga kita masih sangat awam melihatnya pada saat sekarang ini , bagaimana tidak ?  ketika seseorang manusia mempunyai chip ditanam didalam tangannya dan setiap pinggiran jalan kota ada sensor pembicaran seseorang jika mengucap kata – kata yang melanggar aturan seperti makian umpata dan lain sebagainya , dimana pada zaman itu perkelahian juga sudah tidak di mengerti seorang petugas keamanan atau aparat polisi sehingga dalam prakteknya mereka menangkap  seseorang hanya sesuai dengan prosedur penangkapan semacam ipad ditangan nya , itu terlihat dimana saat Phoenix menghancurkan fasilitas kota dan seorang polisi datang untuk coba menghentikan dan memaksanya tiarap dengan maksud untuk menangkapnya kembali ,dari panduan sebuah ipad semua diikuti sang aparat keamananan malah tertulis untuk mengulang sekali lagi prosedurnya padahal hanya tertulis "segera tiarap" , melihata keadaan yang mungkin sangat menyebalkan bagi phoenix,dia mulai beraksi untuk mengajak para aparat berkelahi,tiba - tiba pada saat itu juga ipad menjadi error karena didalam ipad tersebut, tidak ada tata cara berkelahi , akhirnya mereka luar biasa menanggung malu melihat phoenix meledakan mobil polisi , lalu bagaimana bisa minuman alkohol seperti bir , dan burger yang sungguh sangat lezat sekali rasanya, bukan menjadi makanan cepat saji dijaman itu , mereka juga tidak lagi mengenal rokok, lalu yang mungkin agak sedikit aku teriman, dimana sorang polisi wanita teman spartan mengeluarkan uang yang banyak untuk mendesign kamar nya yang kuno itu,  kau tahu tidak kamar itu adalah design yang pada saat sekarang ini kau mengatakannya fasilitas kamarmu sudah sangat terbaru,terbukti pada jaman mereka kau harus menerima kalau design yang sekarang itu sudah kuno dijaman mereka, sama halnya seperti kau mendesign kamarmu menjadi design kamar kerajaan pada jaman sejarah ataupun prasejarah ,pastinya akan mengeluarkan banyak uang untuk menyulap ruangan itu,dan lebih anehnya lagi  mereka tidak mengenal kenormalan manusiawi seseorang pria dan wanita dalam suatu hubungan, sehingga seorang wanita dengan mudahnya mengajakmu untuk berhubungan seks, tapi apa? Kenapa hal itu terlihat biasa, tentu saja itu bisa,karena kau tidak bersentuhan badan secara langsung dengan wanita tersebut, karena itu melanggar hukum padahal kau sudah menikah, jika ingin melakukannya..! kau terlebih dahulu memakai kacamata dimensi visual dimana setiap orang yang memakainya diberi gambaran visual sehingga kau orgasme dengan sebuah visual dimensi,bukankah itu sangat menyebalkan bukan ,lalu istri tercinta  melahirkan anak dari legalisasi perusahaan sperma yang diteteskan ,kepada sel telur istrimu, bisa aku bayangkan aku mempunyai anak yang sudah menjadi standarisasi pemerintah,itu sangat tidak bisa diterima atau saat ini pikiranku belum bisa menerima moderniasi itu nanti , dimana senjatamu tidak akan bisa membunuh seseorang yang tahu nomer kode nya,dengan hanya memandang senjata secara berbeda, sehingga senjata itu tidak berfungsi dan itu hanya pemerintah yang tahu , sehingga kejahatan sangatlah berkurang pada masa itu.lalu saya berpikir keras, karena film ini saya sebaiknya menyiapkan diri atas segala sesuatu yang akan terjadi ketika kehancuran bumi yang terparah nanti , kehancuran bumi ini,masuk juga didalam skrip aktrisnya,dimana  diceritakan juga didalam film ini , lalu generasi baru berubah menjadi sosok teknologi yang sangat berbeda dan jauh dari logikamu tentang bagaimana cara mereka berteman , namun pastinya cerita ini merupakan hal yang sudah terpikirkan dari sang penulis skrip demolition man sejak lama , lalu para ahli sains yang selama ini mendefiniskan sebuah materi rasional kering , sehingga kita tanpa pilihan lagi untuk meneriakan kata tidak, sadar menerima semua perubahan itu tanpa seperti ada yang slaha pada sistem,bahkan kau tidak berpikir sebaliknya karena itu akan sangat aneh, kuharap situs ini juga masih ada setelah kehancuran bumi terbesar itu terlewati. Dan kau masih membawa sebuah buku tulisan cerita hidupmu untuk generasi barumu , dan itu bakal jadi sejarah yang hanya terletak pada bayangan mereka, tapi mudah - mudahan ada ahli sejarah yang lahir nanti pada jaman mereka


Sambil menulis tulisan yang biasa ini mungkin atau bahkan jadi luar biasa nantinya walaupun aku tidak akan berharap banyak,saat penulisan ini tertoreh, pada saat ini juga aku sangat menikmati burgerku yang masih hangat dan bir kaleng yang hampir habis ,dan juga rokokku yang sudah 2 bungkus dalam satu hari ini kuhisap.dan aku berharap kalian paralelku dimasa depan , kalian juga tahu sejarah tentang sejarah sebelum aku terlahir didunia , sebelum masehi tentang burung phoenix seperti nama penjahat itu dan Spartan ( seperti nama pahlawan itu) Spartan ialah sebuah kerjaan paling kuat dijamannya sesudah masehi atau mundur lagi dijaman yang, kami juga masih menguak misterinya jaman dimana hidup para predator bengis Dinosaurus yang mati akibat badai hesteroid pada saat lapisan atmosfir bumi menipis atau juga malah lebih maju dari jamanku yaitu Alien , yang sangat sulit untuk kami temukan pada saat ini , atau mungkin mereka sudah jadi pendongeng tidurmu saat membaca tulisanku ini atau bisa jadi kalian juga sudah tidak mengerti tulisanku dan hanya penerjemah bahasa sejarah yang mengerti.

Baiklah mungkin sampai disini saja tulisanku mengenai film yang berjudul "Demolition Man".

Dear teman dimasa depan
Salam parallel dariku manusia yang hidup pada dimensi abad ke 21.




5.03.2012

Apiluasi Paglan

setelah marak membakar dan menghancurkan bentuk kelemahan yang tercaci
setelah panas melumatkan setangguh apapun energi negatif yang mendorong

kini debu yang berasal dari hitam kembali penuh tidak hitam dan debu
kini meleburkan diri menjadi awal gelap yang tertutup kelopak mata 

lalu bunga tidur kembali tersenyum ketika matahari terbit sejauh indera 
lalu sang tidak penyuka menggengam erat tangan
lalu langkah pembantah mulai terikut alunan nada yang tidak menyentuh tubuh setitikpun

ini kembali tidur didepan rongga indera pengucap
ini kelahiran didalam bulat biru lapis atmosfir 
ini kematian hitam galaksi dimata celaka melalui bisikan angka 


kalikan , dan kurangkan , lalu tambahkan ,serta bagikan , kemudian jawablah............ !!!!

NB: Teman penulis "Apiluasi Paglan" ialah hiperbola fiksi yang aku samarkan dari pikiranku sendiri. tidak akan ada di dunia ini Apiluasi Paglan itu sendiri, yang artinya : nama tempat dan nama seseorang , yang pernah mengalami kegagalan ribuan kali dan dia musnah dan dia meninggal tetap dalam kegagalan dan tak pernah tersentuh kesuksesan. namun jutaan kali terbangun , jutaan kali berdiri selalu menutupi kata yang tidak pernah dikenalnya "Menyerah" .

Penulis


Setiap penulis pemula tentu penasaran ingin tahu rahasia para penulis buku-buku laris. Ilmu keramat apa yang mereka miliki hingga bukunya laris manis dipasaran. M fauzil Adhim, penulis Kupinang Kau Dengan Hamdalah, membagi rahasianya dengan menulis Dunia Kata: Mewujudkan Impian Menjadi Penulis Brilian untuk menjawab rasa penasaran itu.

4 Syarat Menjadi Penulis Hebat:

Jangan menjadi pengekor. Boleh meniru gaya, tapi harus tetap berproses menemukan kekhasanmu sendiri.
Jangan biarkan editor mengubah tulisanmu, menulislah sebaik dan sesempurna mungkin.
Jangan bergantung mood, itu hanya momok. Biasakan menulis dalam keadaan bagaimana pun.
Jangan cepat putus asa. Jadikan setiap penolakan sebagai bahan evaluasi untuk menulis lebih baik. Perbanyak pengetahuan dan terus belajar.

Langkah Tepat jadi Penulis Hebat:


Mulai sekarang juga.
“Penulis pemula sering dihantui oleh keinginan menghasilkan tulisan menarik yang sangat unik, lain daripada yang lain. Kecenderungan ini berakibat pada dua hal. Disatu sisi, cerita yang kita tulis terlalu ganjil dan terkesan sangat menggoda-ada sehingga tidak layak baca. Di sisi lain, kita membutuhkan energi yang ekstra besar untuk menyelesaikan satu cerpen yang paling sederhana sekalipun”.

2. Benchmarking. Jadikan tulisan, penulis, atau media sebagai model acuan. Benchmarking bukan meniru.

“Demi Allah, saya mengharapkan dengan seluruh kekuatan yang saya miliki agar setiap tulisan mampu menciptakan perubahan besar bagi hidup, pikiran, jiwa, dan agama kita. Hidup ini tak lama, sedangkan kematian amat dekat. Maka, saya berharap setiap kata yang dituliskan menjadi bekal untuk hidup sesudah mati”.

3. Membuat tulisan lebih memikat.

Buat paragraf pembuka yang menarik minat (ringkas: tidak lebih dari 17 kata per kalimat, pilih kata yang tepat, kohesif: antar kalimat menyambung, tidak klise, tidak juga terlalu puitis).

Buat judul yang menggugah rasa ingin tahu (singkat, mudah diucapkan,mudah ditangkap, dan kuat maknanya).


Hukum Buku Laris:

Bertutur dengan sederhana, renyah, mengalir.
“Mereka senang memakai kalimat-kalimat sederhana, kosakata yang sederhana, dan kalau pun terpaksa menggunakan istilah yang kurang dikenal khalayak, mereka memberi penjelasan dengan cara yang sederhana dan enak. Sehingga, orang-orang yang tahu tidak merasa jemu dan yang tidak tahu merasa lapang”.

“Adalah tidak terpuji memaksa pembaca memeras otaknya untuk memahami tulisan kita”(Frank Lawrence)

2. Memiliki objective benefit (memiliki manfaat sesuai yang dijanjikan oleh penulis/penerbit), identity benefit (mampu membangun identitas bagi pembaca), emotional benefit (manfaat emosi), dan ekuitas yang terjaga (kualitas yang terjaga dari buku satu ke buku lain).

“Apa yang membuat ia mampu menghadirkan suasana negeri lain dengan sangat kuat? Rasa ingin tahu yang sangat besar. Imajinasi saja tidak cukup. Imajinasi perlu didukung oleh data dan pengetahuan yang matang”. 3. Buat plot yang rumit, pelik, kompleks. Ini akan merangsang pembaca berpikir dan menghayati. Plot yang terlalu sederhana cenderung membosankan dan mudah ditebak.

4. Buat akhir cerita yang tidak biasa. Penyelesaian masalah yang terlalu sederhana cenderung tidak disukai pembaca. 5. Perkuat materi dengan dukungan ilmu pengetahuan yang memadai, riset, survei, bukti, literatur ilmiah, dan logika yang kuat. Karya yang hanya berisi banyak sensasi atau kejutan takkan bertahan lama.

Dinukil dari buku “Dunia Kata: Mewujudkan Impian Menjadi Penulis Brilian”, Penulis : M Fauzil Adhim, (DAR!Mizan, 2004)

4.14.2012

Remembering the past to become a singer


SENI ADALAH : Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.


TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
1.Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
2.Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
3.Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.

Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
Pendengaran yang baik,Kontrol pernafasan,Rasa musical.

NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) :
FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.

Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.

CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.


SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
Suara Wanita Dewasa ;
Sopran (suara tinggi wanita)
Messo Sopran (suara sedang wanita)
Alto (suara rendah wanita)

Suara Pria Dewasa :
Tenor (suara tinggi pria)
Bariton (suara sedang pria)
Bas (suara rendah pria)

Suara Anak-anak :
Tinggi
Rendah.

TANGGA NADA DIATONIS 
adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah).

Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
Bersifat riang gembira
Bersemangat
Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½

Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
Kurang bersemangat.
Bersifat sedih
Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .

Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.


TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B

TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.

APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.

BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. 
Contoh birama :
2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8

PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.

JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
-Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
-Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, 
contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
-Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
-Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
-Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
-Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.

DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
memiliki sifat kepemimpinan
memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
sebaiknya sehat jasmani dan rohani
simpatik
menguasai cara latihan yang efektif
memiliki daya imajinasi yang baik
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.

TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut

PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut

TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan. 
A.TANDA TEMPO CEPAT :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang

B. TANDA TEMPO SEDANG :
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat

C. TANDA TEMPO LAMBAT :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera

Someday I'll be living there..



New York adalah sebuah negara bagian Amerika Serikat yang terletak di wilayah (region) antara Atlantik Tengah dan Timur Laut dari Amerika Serikat. Dengan 62 kelurahan (counties) menjadikan New York negara bagian yang berpenduduk nomor tiga terbesar di Amerika Serikat. New York berbatasan degan negara bagian Vermont, Massachusetts, Connecticut, New Jersey, dan Pennsylvania, dan berbagi perbatasan air dengan with Rhode Island seperti juga dengan perbatasan internasional dengan provinsi-provinsi Kanada, yaitu Quebec dan Ontario. New York memiliki lima kota besar, yaitu : New York City (kota terbesar di Amerika Serikat), Buffalo, Rochester, Yonkers, dan Syracuse.

New York City dikenal dengan sejarahnya sebagai pintu gerbang para imigran untuk masuk ke Amerika Serikat dan statusnya sebagai pusat keuangan, budaya, transportasi, dan manufaktur.

New York pada awal abad ke-17 didiami oleh Penduduk Asli Amerika, yaitu suku-suku Indian Algonquian, Iroquois, dan Lenape yang di saat bersamaan bangsa Belanda dan Perancis mulai memasuki wilayah ini. Pengakuan pertama dibuat oleh Henry Hudson pada tahun 1609, wilayah ini menjadi milik Belanda yang bergerak maju mendiami Fort Orange, dekat lokasi yang sekarang adalah ibukota New York, Albany, New York pada tahun 1614 dan pada tahun 1624 dijajah oleh Belanda, baik di Albany dan Manhattan; belakangan jatuh ke Inggris sewaktu direbut pada tahun 1664. Sekitar sepertiga pertempuran Perang Revolusi terjadi di New York. New York menjadi negara bagian independen pada tanggal 9 Juli 1776 dan membuat Undang-Undang New York pada tahun 1777. Negara bagian New York disahkan dalam Undang-Undang Amerika Serikat pada tahun 1788, dan menjadi negara bagian ke-11.

4.13.2012

TAKE A SNEAK PEEK INSIDE THE ENHANCED EDITION OF CRYSTAL LAKE MEMORIES … AVAILABLE FRIDAY, APRIL 13, 2012



Well the second Friday the 13th of 2012 is coming up this week and with it comes a really special treat for all you lovers of the FRIDAY THE 13TH film franchise. On Friday, April 13, 2012, the ENHANCED EDITION OF CRYSTAL LAKE MEMORIES will be available for purchase on Amazon, iTunes and more in an expanded and updated eBook edition!! Below is a special look at some of the pages of the upcoming book, but first the press release:
From the Press Release
Sparkplug Press, a premier publisher of high quality non-fiction books on the horror genre, today announces the April 13th, 2012, release of first-ever eBook editions of Crystal Lake Memories: The Complete History of Friday the 13th, the definitive tome on the making of the most successful horror franchise in cinema history.
Upon its original release as a collectible hardcover edition in October 2005, Crystal Lake Memories was instantly hailed as one of the most lavish, comprehensive, and meticulously researched books ever created about a film series. The culmination of more than three years of tireless research, author Peter M. Bracke exhaustively conducted over 200 interviews with the cast and crew responsible for each of the 11 now-classic films in the original Friday the 13th franchise, from filmmaker Sean S. Cunningham’s seminal 1980 shocker through the 2003 blockbuster match-up Freddy vs. Jason. Alongside a narrative as full of shocks and surprises as the films themselves, Crystal Lake Memories also featured nearly six hundred rare and never-before-seen images that paint a graphically compelling picture of one of horror’s best loved titles.
Now, six years after the original publication of Crystal Lake Memories, Jason is ready to slash his way across your screen. Inspired by the extraordinary response to the print edition, Bracke has returned to the vaults to unearth additional material he was unable to incorporate into the original hardcover volume. He has also conducted fresh and updated interviews with key Friday the 13th alumni, including many who have agreed to break their silence for the first time. Bigger and bloodier than ever, Crystal Lake Memories is fully revised and expanded and, says the author, the most complete and comprehensive version possible.
“Over the past six years since the original release of Crystal Lake Memories, it’s been a joy to hear from so many fans of the series around the world with their appreciation for the book and the series it celebrates,” says Bracke. “Though the hardcover version remains available and stands as a complete and cohesive work, there were many fascinating and intriguing stories that fell victim to Jason’s merciless editorial blade—even a large-format book comes with size limitations. So it’s been a great pleasure to not only revisit the original content but also present it in a modern way.”


Crystal Lake Memories will receive a simultaneous release in both Standard and Enhanced electronic editions, and each will be made available at a new affordable low price. This makes Bracke’s compelling narrative accessible to a whole new community of Friday enthusiasts. “The book market has seen radical changes over the past few years with electronic books now a viable and increasingly popular format for many readers. The consumer has spoken, and they want to take their favorite books with them wherever they go, whether it’s on their laptop, tablet, or smartphone—something that wasn’t possible with a five-pound hardcover edition!” laughs Bracke, adding, “It’s particularly gratifying that, in these tough economic times, the book is now more affordable than was ever possible in print.”
Consumers who opt for the Standard Electronic Edition will enjoy the fully revised and expanded text, including all newly-added cast and crew interviews, an updated introduction and appendices, and a Foreword by series creator Sean S. Cunningham. The Enhanced Edition (available for Apple iBooks 2, Kindle Fire, and Nook Color platforms only) expands upon the text content, adding hundreds of images—many never seen before—including stills, storyboards, concept art, and publicity and marketing materials. The iBooks 2 release also includes additional interactive image elements and bonus video interviews with Friday the 13th cast and crew. Utilizing the cutting-edge technology of today’s best ebook readers, the Enhanced Edition of Crystal Lake Memories gives consumers the most comprehensive and interactive eBook experience available today.
The Friday the 13th Phenomenon
Now celebrating its 30th anniversary, the Friday the 13th film franchise has proven to be as unstoppable at the box office as its machete-wielding villain. Chronicling the murderous exploits of Jason Voorhees, the iconic hockey-masked serial killer, Friday the
13th has become a true multimedia juggernaut: The series has spawned eleven installments of the “classic franchise” plus a recent 2009 remake that topped the worldwide box office, a hit syndicated television drama, a collection of popular young adult fiction novels, a smash video game, nearly a dozen top-selling DVDs, and an extensive line of licensed collectibles including magazines, posters, comic books, model kits, and even a lunchbox. Revenue figures are as staggering as they are relentless: over 95 million tickets sold and nearly $600 million in domestic box office receipts alone(1), seven million DVDs shipped(2), and over one hundred licensed products that have grossed over $150 million in sales(3). And the Michael Bay-produced reboot of the franchise, 2009’s Friday the 13th, made cinema history with a domestic gross of $40.6 million in its first three days, setting an opening weekend record for a horror remake.











4.12.2012

Marah Yang Merah


Perempuan itu bergincu. Merah. Bayi dalam gendongannya menangis. Marah


Beberapa tetangga memanggilnya Mbak Mir. Miranti. Usianya entah berapa. Muda. Awal dua puluhan sepertinya. Ia hidup nomaden. Dari satu petak kontrakan ke petak lain kontrakan. Kadang lebih kecil. Jarang yang lebih besar. Tergantung penghasilan. Ia tak pernah bertahan lebih dari tiga bulan dalam satu petak kontrakan. Didemo ibu-ibu sekitar. Ibu-ibu yang gusar. Gusar suaminya sering menghilang tengah malam.


Miranti tak pernah menutup pintu rapat-rapat. Tak pernah mengenakan pakaian rapat-rapat. Ramah pada setiap tamu yang datang dalam petaknya. Datang berbasa-basi sebelum beraksi. Kebanyakan lelaki.


“Anakmu lucu sekali.”


“Terima kasih.”


“Berapa usianya?”


“Entah. Belum genap setahun yang kuingat.”


“Sudah merangkak?”


“Sudah. Ia selalu merangkak ke arah dadaku. Minta disusui.”


Basa-basi tak pernah lebih lama dari pariwara di sela drama televisi. Tamu Miranti menyegerakan diri. Merangkak ke arah dada Miranti. Minta disusui. Biasanya ini tanpa basa-basi. Setelahnya, beberapa lembar rupiah berganti genggaman. Miranti segera menuju minimarket yang buka seharian. Beli susu kemasan. Ia terlalu lelah untuk menyusui bayinya. Entah siapa bapaknya. Salah satu tamu yang kebocoran.


Alasan ekonomi kata Miranti. Klise. Ia tak punya ijazah. Tak punya bakat yang untuk diasah. Ia punya kelamin yang sering basah. Kali pertama basah oleh ayah tirinya. Basah tak berbuah. Ibunya kehilangan kendali atas nafasnya. Meninggal seketika setelah tahu kelamin Miranti basah. Sebelumnya sempat murka. Berapi-api. Merah. Semerah darah yang mengucur di kepala suaminya setelah linggis menghantamnya.


Bayi itu masih menangis. Marah. Merah. Merayu pada susu ibunya yang terlalu sibuk menyusui bapak bayi tetangga

Jari Jari Kecilku


Pikiran berkelana mencari ilham, menggali kedalaman sebuah inspirasi, menyibak makna dari setiap pristiwa yang tercatat dalam kefanaan perjalanan hidup. Menyelami pola pikir yang skeptis terhadap berbagai hal. Merayap di antara analisis pemikiran kritis yang terkadang disisipi roman nan puitis mahakarya sang penyair.
Dan satu wadah untuk mendaur ulang derai kata kata itu, dialah sang pena, dan juga sobat karibnya secarik kertas.
Melalui pena nuraniku bertutur perlahan merajut kata demi kata. Melalui pena jari- jari kecilku menyulam kalimat membentuk alur cerita. Melalui pena kunyanyikan nada-nada terdalam dari hatiku.
Dan di atas secarik kertas kutuliskan kata-kata ini untuk berbagi.

Oleh: Annisa

KOPI HITAM


Penyesalan memang tak akan datang pada prolog suatu plot kehidupan. Penyesalan datang pada saat cerita itu berakhir. Entah bahagia ataukah tidak. Kadang hidup ini, tak semanis gula dan madu. Hidup dapat pula sepahit kopi hitam yang akan semakin pahit bila menyentuh pangkal lidah kehidupan kita. Kopi hitam yang akan selalu diaduk sehingga membuat kehidupan ini selalu berputar dinamis.


Baru sebulan, aku tinggal di rumah tua berdinding batu bata merah yang lapuk ini. Tetapi, masih belum bisa kulupakan sejuta kenangan pahit yang telah digoreskan di dalam laranya hatiku. Kuseduh secangkir kopi pahit untuk lebih menyelami kelamnya hariku dulu, kuaduk beberapa kali. Lalu, kubuka beberapa bungkus gula dan kucampur kedalam kopi hitam panas tadi. Kuseruput sedikit. Mataku sedikit menciut menahan getirnya kopi itu.


Kudalami kopi panas dalam cangkir yang pahit itu, aku berfikir. Ternyata, sama pahitnya dengan kehidupanku. Berpuluh-puluh kilometer jauhnya, di kota seberang laut. Banyuwangi. Yah, tersimpan indahnya masa kecil yang begitu bahagia. Tertata rapih di atas peningnya kepalaku, sebuah plot kecil yang membuat bibirku tersenyum dalam kepahitan. Sebuah drama pendek tentang keluarga mungil yang tinggal dipinggiran laut. Laut itu begitu bening sehingga bebek buruk rupa jika berkaca diatasnya pun akan terlihat cantik bak angsa berbulu putih.


Cerita bahagiaku, tentang ayah. Ayah yang selalu membopong jala disetiap tengah malam. Tentang Ibu yang selalu kucium daster merah bermotif burungnya yang selalu berbau bumbu dapur sedap. Tentang adik yang hingga kini tak pernah kulihat wajah mungilnya, gelak tawa yang kala itu kutunggu selama sembilan bulan. Pupus. Melayang terbawa bekunya angin laut, hilang tersapu gulungan tenang ombak di tepi pantai. Tentang aku, yang selalu termangu di atas batang kayu di tepi pantai. Tentang aku, yang setiap sore melangkah sendiri sambil menendang-nendang pasir yang selalu tampak putih. Sekali lagi, tentang aku yang berlari pulang ke rumah ketika mencium bau masakan Ibu yang khas.


Di suatu senja, seperti biasa, aku termangu, menatap burung camar bermanuver rendah di atas laut. Melihat ikan terbang yang melompat-lompat indah melewati ombak lautan yang berwarna oranye dibiaskan mentari sore. Kala itu, angin bertiup begitu dingin. Tulangku serasa tertusuk-tusuk kristal air beku. Aku menunggu kedatangan Ayah dari seberang lautan. Biasanya aku melompat kegirangan jika ayah datang membawa sekeranjang besar ikan. Aku selalu memilih satu diantaranya untuk kupelihara. Tetapi, kali ini berbeda. Seakan dinginnya angin mengisyaratkan sesuatu. Sesuatu yang buruk. Diatas kepalaku beterbangan burung gagak hitam yang bersenandung pilu. Lembaran daun kelapa yang bergoyang bersama angin, melantunkan simfoni getir yang menambah berbedanya senja itu.


Sudah berpuluh-puluh kapal feri yang lalu lalang, tetapi ayah tak kunjung pulang. Matahari pun sudah merasa lelah menyinari tanah kelahiranku itu. Kini berganti redupnya rembulan, putih-putih sinar remangnya membulatkan keatidak-biasaan malam itu. Ayah tak kunjung tiba. Bau masakan Ibu telah menyeruak hidungku yang kecil dan memaksaku untuk segera melahapnya. Tetapi tetap kutahan. Dibalik lautan yang mengharu biru, kulihat sebongkah kayu. Wajahku yang murung berangsur berubah seringai. Tetapi hanya sesaat, ketika bilah kayu tak berpenghuni. Bukan ayah, bukan siapapun. Senada dengan tenangnya ombak yang melagu pilu, kutinggalkan pantai pasir putihku. Sejak saat itu, tak pernah ada seorang lelaki paruh baya yang kembali dengan senyum lebar membawa berpuluh-puluh ikan. Tak akan ada lagi seseorang yang memelukku erat di atas dipan bambu depan rumah. Sirna sudah bau badan khas milik Ayah yang selalu kucium ketika aku merindukan dekap eratnya. Sejak saat itu, ia semu. Ia hanya muncu terkadang di tidur malamku yang lelap. Ia tak pernah lagi menyambangiku bersama Ibu.


Sejak Ayah hilang, Ibu seringkali mengikutiku termenung ditepi pantai, dengan pandangan kosong menatap ke laut oranye. Saat umurku mencapai lima belas, Ibu semakin renta. Ibu semakin berjalan membungkuk. Kini ia memakai tongkat. Tongkat kayu yang pernah kubuatkan. “Ibuku, masih sangat membekas belai tangan Ibu yang mulai keriput,” ku katakan itu di suatu senja hangat saat aku dan Ibu mematung berdua di tepi pantai. Ibu memandangku lekat, matanya yang mulai berkandung tebal menatapku. Kubalas menatap. Matanya nanar, oranye seperti laut senja. “Ibu ingin memelukmu, Nak.” pinta Ibu sambil terisak. Aku hanya mengangguk dan melangkah mendekatinya. Pelukan itu terasa begitu dalam, serasa tersimpan beribu kalimat yang tak bisa terucap. Yang dapat kurasa, hanyalah tetes demi tetes air mata Ibu yang jatuh di punggungku.


Esoknya, tak seperti biasa, Ibu tidak berada di dapur. Ibu tertidur di kamar sambil menghadap dinding rumah sesek kami. Kupandangi dan kusentuh kulit tua Ibu. Terasa begitu dingin, pucat bahkan terlalu pucat. Kusibakkan kerudung merah mudanya. “Ibu tertidur,” kataku. Kutunggu bangunnya Ibu. Hanya duduk di kursi di dekat ranjang Ibu. Berjam-jam, Ibu tak pernah mau bangun. Ia nyenyak tidur dan tak pernah akan bangun. Ia tertidur bersama Ayah yang entah kemana. Mungkin Ayah juga. Tertidur di mana, entah.


Kuseruput kembali kopi pahit di tangan. Kuselaraskan rasa pahit kopi hitam ini dengan liku hidup yang kutempuh. Selalu getir, berakhir getir tanpa ada sedikitpun cahaya. Cahaya yang menerangi Aku, Aku yang mengungkit ketidakadilan Tuhan. Aku yang buta, aku yang pasrah bak burung tak bersayap yang bertengger di dahan yang rapuh. Bimbang, hanya ada satu pilihan terjatuh dan mati.


Untuk yang terakhir, kurasa ampas kopi menempel di bibir atasku. Tak sempat kuhapus ketika dada ini seperti diremukkan. Aku berjalan menuju kamar. Langkah demi langkahku yang kini sudah tak setangkas dulu. Tongkat besi berkarat di tangan yang setia. Setia ada di hari senjaku.


Kubaringkan tubuh rentaku di atas kasur keras. Dengan bantal kapuk yang berbau seperti keringat Ayah. Bau yang selalu kucium ketika aku merindukan Ayah. Dadaku semakin sesak, semakin sulit bernafas. Pandanganku perlahan-lahan nanar, kulihat samar-samar sosok Ayah dan Ibu yang duduk bersila di pojok ranjangku. Mereka tersenyum simpul sambil menarik tanganku. Terasa ringan.


“Ibu, Ayah ajak aku bersama kalian. Agar aku tak kesepian.”


Kemudian semuanya terlihat buram, semakin buram dan akhirnya gelap. Gelap gulita.

(Oleh: Andaka Rizki Pramadya)

Penjelajah Waktu


Berjalan menyusuri waktu 
ternyata kita sudah menjalani dua perjalanan misteri yaitu masa lalu dan sekarang...
semua misteri menjadi terungkap dan pada akhirnya menjadi sebuah cerita yang akan menambah semua catatan tentang kehidupan kita...
kita memiliki kumpulan - kumpulan catatan yang tanpa disadari setiap lembar yang kita tulis adalah jejak - jejak kita yang akan memberikan dua arti baik dan buruk...
di setiap penjelajahan waktu kita akan selalu jelas melihat masa lalu dan bertanya tentang masa depan...kita selalu punya tabir untuk melihat masa depan, melihat masa depan tidak bisa sejelas melihat masa lalu...
Sang Pemilik waktu sedang membawa kita menjelajah ruang dan waktu miliknya sehingga pada akhirnya masa depan itu menjadi tidak ada yang ada adalah semua masa lalu karena pada akhirnya kita akan diperlihatkan tentang semua penjelajahan waktu sudah dijalani....
Selamat menjelajahi waktu berikutnya.....

PUTARAN BIOSTATISTIKA


Sisik-sisik kertas berpadu seakan merdu di telingaku. Tidak, dia tidak merdu, hanya segumpal kasar tak berarti yang memiliki sejuta goresan di wajahnya. Samasekali tidak membuatku tertarik. Aku membuang nafas, seolah nafas ini kelak terhimpun dan berpadu dengan untaian yang tergores di dalamnya dan membuat pemecahan atas teka-teki ini.

Aku capek. Aku letih. Selama apapun aku menatap, kertas adalah selamanya kertas. Hiasannya tak bisa bertambah satu dalam diam. Keras aku berpikir sejak tadi, menguras anganku sedalamnya. Berharap sesuatu tiba-tiba muncul dan membuat aku bisa segera keluar dari ruangan ini ini. Mungkin nanti, tapi tidak sekarang.

Jarum jam terus berdetik dan aku terus diam. Jauh di dalam ada sebuah dorongan yang mengatakan aku harus keluar. Tapi aku tak sanggup. Tidak untuk saat ini. Aku tak suka kertasku yang indah ditatap oleh mata liar itu, dia yang mengawasi. Kali ini dengan sikap sok mengertinya dia menelanjangi rangkaian demi rangkaian di kertas mereka. Huh, aku tak rela. Lebih bijak jika aku bersabar di sini. Menunggu hingga jarum kebebasan bergerak pada angkanya.

Mungkin nanti...


(Oleh: Cindy Natasia) 

4.09.2012

Pentagram


The Amityville Horror


Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.
Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan"Keluar!" - "Get out!". Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata.



Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda”.
Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
  • George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
  • Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
  • Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
  • Kathy merasakan seolah-olah "sedang dipeluk" dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
  • Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak di dalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama "The Red Room". Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
  • Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran di dalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
  • Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama "Jodie" yang memiliki mata yang sangat merah.
  • George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras di depan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
  • George mendengar apa yang diuraikan sebagai "Marching band Jerman" atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
  • George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches' Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
  • Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah "Jodie".
  • Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
  • Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
  • Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
  • Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
  • Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
  • George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
  • George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, "dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong". (Bab 18)

Setelah memutuskan bahwa ada yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri pada 8 Januari 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan banyak oang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: "Will you stop!".
Di pertengahan Januari 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, "too frightening".
Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada 14 Januari 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang di belakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Ia melaporkan ada fenomena yang tidak normal di dalam rumah itu.

Buku ini ditulis setelah Tam Mossman, seorang editor di penerbit Prentice Hall yang mengenalkan George dan Kathy Lutz kepada Jay Anson. Mereka tidak bekerja secara langsung dengan Anson, namun disampaikan melalui rekaman tape yang berdurasi sekitar 45 jam, yang kemudian menjadi dasar bagi penulisan buku ini. Diperkirakan penjualan buku ini mencapai sepuluh juta kopi dari beberapa edisi. Anson dikatakan mengambil dasar judul bukunya "The Amityville Horror" dari "The Dunwich Horror" karangan H.P. Lovecraft yang diterbitkan pada tahun 1929.