Tinta Sanguinis
"A Black Notch In A White Paper"
Tinta Sanguinis is a title that I built themselves a glimpse of my mind, about a preference for a written, which apart from a word into a sentence that I gave the breath through the right brain with a glimmer of imagination. but my real name is Arrie Afrian.
3.12.2011
Tidak akan saya ampuni
buku ini adalah kitab yang ribuan manusia baca dan diparadekan dalam kehidupan , bahkan bukan ribuan malah tak terhitung lagi jumlahnya
buku ini memunculkan kata - kata yang membuat diri ini penasaran sampai tercekik di nafas setelah aku tahu tenggorokan ku mengucapkannya
buku ini adalah pemberitahuan kepadaku sebuah pandangan berbeda dan bukan untuk aku mengambil keputusan dia atas jurang yang aku buat sendiri
buku ini mengatakan maka jika kau lakukan , tidak akan ada ampunan dalam segi apapun itu
buku ini telah aku lucuti berkali kali , dan tulisan nya terlalu berani
aku telah tahu , aku telah lihat , aku sudah sangat merasakan , maka tidak akan ada secuil pengampunan setelah perjalanan panjangku di dalam buku ini.
buku ini memunculkan kata - kata yang membuat diri ini penasaran sampai tercekik di nafas setelah aku tahu tenggorokan ku mengucapkannya
buku ini adalah pemberitahuan kepadaku sebuah pandangan berbeda dan bukan untuk aku mengambil keputusan dia atas jurang yang aku buat sendiri
buku ini mengatakan maka jika kau lakukan , tidak akan ada ampunan dalam segi apapun itu
buku ini telah aku lucuti berkali kali , dan tulisan nya terlalu berani
aku telah tahu , aku telah lihat , aku sudah sangat merasakan , maka tidak akan ada secuil pengampunan setelah perjalanan panjangku di dalam buku ini.
Terik Pembuka Mata
Keseharian adalah pengumpulan kebutuhan yang mereka pilih
Keramaian adalah pusat ide tanpa batas
Kehampaan adalah takut dimana aku berlari
Mungkin simpanan kata adalah disini dimana aku mulai dengan pagi dengan ucapan kalimat tuhan tanpa henti
mensugesti tubuh menjadi ramah akan jalan hijau diatas nama produk dan laci penuh kertas - kertas kebutuhan
Aku menoleh pada pembebesanku sendiri dan di depanku hanya ada jalan untuk membunuh keseragaman ini
Aku menjauh dari keterikatan hari semenjak dawai omong kosong di mulai
Skalaku sangat terkalu kecil untuk diperbandingkan namun terik tetaplah muncul dengan kesombongan dengan seiring perputaran waktu yang bisu dan tak kenal siapa pun dirimu , terus berputar dan tidak menolehku untuk menunggu beberapa sajak pengampunan
Pedih semakin pedih dan terlalu pedih dan akan selalu pedih
Keramaian adalah pusat ide tanpa batas
Kehampaan adalah takut dimana aku berlari
Mungkin simpanan kata adalah disini dimana aku mulai dengan pagi dengan ucapan kalimat tuhan tanpa henti
mensugesti tubuh menjadi ramah akan jalan hijau diatas nama produk dan laci penuh kertas - kertas kebutuhan
Aku menoleh pada pembebesanku sendiri dan di depanku hanya ada jalan untuk membunuh keseragaman ini
Aku menjauh dari keterikatan hari semenjak dawai omong kosong di mulai
Skalaku sangat terkalu kecil untuk diperbandingkan namun terik tetaplah muncul dengan kesombongan dengan seiring perputaran waktu yang bisu dan tak kenal siapa pun dirimu , terus berputar dan tidak menolehku untuk menunggu beberapa sajak pengampunan
Pedih semakin pedih dan terlalu pedih dan akan selalu pedih
Langganan:
Postingan (Atom)