Tinta Sanguinis

"A Black Notch In A White Paper"

Tinta Sanguinis is a title that I built themselves a glimpse of my mind, about a preference for a written, which apart from a word into a sentence that I gave the breath through the right brain with a glimmer of imagination. but my real name is Arrie Afrian.

4.12.2012

Marah Yang Merah


Perempuan itu bergincu. Merah. Bayi dalam gendongannya menangis. Marah


Beberapa tetangga memanggilnya Mbak Mir. Miranti. Usianya entah berapa. Muda. Awal dua puluhan sepertinya. Ia hidup nomaden. Dari satu petak kontrakan ke petak lain kontrakan. Kadang lebih kecil. Jarang yang lebih besar. Tergantung penghasilan. Ia tak pernah bertahan lebih dari tiga bulan dalam satu petak kontrakan. Didemo ibu-ibu sekitar. Ibu-ibu yang gusar. Gusar suaminya sering menghilang tengah malam.


Miranti tak pernah menutup pintu rapat-rapat. Tak pernah mengenakan pakaian rapat-rapat. Ramah pada setiap tamu yang datang dalam petaknya. Datang berbasa-basi sebelum beraksi. Kebanyakan lelaki.


“Anakmu lucu sekali.”


“Terima kasih.”


“Berapa usianya?”


“Entah. Belum genap setahun yang kuingat.”


“Sudah merangkak?”


“Sudah. Ia selalu merangkak ke arah dadaku. Minta disusui.”


Basa-basi tak pernah lebih lama dari pariwara di sela drama televisi. Tamu Miranti menyegerakan diri. Merangkak ke arah dada Miranti. Minta disusui. Biasanya ini tanpa basa-basi. Setelahnya, beberapa lembar rupiah berganti genggaman. Miranti segera menuju minimarket yang buka seharian. Beli susu kemasan. Ia terlalu lelah untuk menyusui bayinya. Entah siapa bapaknya. Salah satu tamu yang kebocoran.


Alasan ekonomi kata Miranti. Klise. Ia tak punya ijazah. Tak punya bakat yang untuk diasah. Ia punya kelamin yang sering basah. Kali pertama basah oleh ayah tirinya. Basah tak berbuah. Ibunya kehilangan kendali atas nafasnya. Meninggal seketika setelah tahu kelamin Miranti basah. Sebelumnya sempat murka. Berapi-api. Merah. Semerah darah yang mengucur di kepala suaminya setelah linggis menghantamnya.


Bayi itu masih menangis. Marah. Merah. Merayu pada susu ibunya yang terlalu sibuk menyusui bapak bayi tetangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar